JAKARTA-PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) melaba Rp170,8 miliar (Rp107 per saham) pada Januari-September 2023, tumbuh 131% jika dibandingkan Rp74,04 miliar (46 per saham) pada periode sama 2022.
Seperti tergambar dalam laporan keuangan September 2023, dikutip Rabu (11/10), pendapatan PJAA meningkat 43,17% menjadi Rp Rp902,56 miliar pada Januari-September 2023, dari Rp630,4 miliar pada Januari-September 2022.
Penyumbang tebesar pendapatan PJAA pada Januari-September 2023 dari hasil penjualan tiket yakni sebesar Rp636,57 miliar (70,52%).
Sementara pendapatan lainnya mengkontribusi Rp201,68 miliar dan hotel dan restaurant Rp65,9 miliar.
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatann (BPP) dan beban langsung PJAA juga naik 42,95% dari Rp287,25 miliar per September 2022, jadi Rp410,62 miliar per September 2023.
Namun, laba kotor PJAA naik 43,35% jadi Rp491,94 miliar per September 2023, dibanding Rp343,15 miliar per September 2022.
Setelah dikurangi beban usaha, emiten yang bergerak di bidang real estat dan pariwisata itu membukukan laba usaha sebesar Rp337,83 miliar pada Januari-September 2023, meningkat 92% dari Rp175,8 miliar pada periode sama 2022.
Total kewajiban PJAA per September 2023 sebesar Rp2,4 triliun, naik 3,3% dari Rp2,3 triliun per Desember 2022.
Ini terdiri atas utang jangka pendek Rp737,42 miliar dan utang jangka panjang Rp1,67 triliun.
Jumlah asset dan ekuitas PJAA per September 2023, masing-masing Rp4,09 triliun dan Rp1,68 triliun. (ANES)