JAKARTA-Keberpihakan perbankan di Indonesia terhadap aspek tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup dalam kebijakannya ternyata masih sangat minim.
Data Koalisi Responsibank Indonesia menyebutkan bank-bank nasional masih jauh tertinggal dibanding bank dari luar negeri yang membuka perwakilannya di Tanah Air.
Hal ini berdasarkan penilaian dan pemeringkatan terhadap 11 bank di Indonesia yang dilakukan Koalisi Responsibank Indonesia (Prakarsa, ICW, WALHI, PWYP Indonesia, YLKI, INFID, TuK Indonesia).
“Bank-bank nasional terbesar seperti Mandiri, BCA, BRI dan BNI masih jauh tertinggal dibandingkan dengan cabang bank multinasional yang berkantor pusat di negara maju (OECD) seperti HSBC (Inggris), Citibank (Amerika Serikat) dan Mitsubishi-UFJ (Jepang),” papar perwakilan koalisi Responsibank dari Perkumpulan Prakarsa, Rotua Tampubolon dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/3).
Menurutnya, pendekatan pembangunan berkelanjutan telah menjadi mainstream di tataran global.
Pada September 2015, PBB telah mengesahkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) sebagai panduan pembangunan berkelanjutan yang harus diimplementasikan secara global.
Komentari tentang post ini