ABU DHABI-Pertamina dan Mubadala, perusahaan investasi asal Uni Emirat Arab menandatangani perjanjian prinsip atau Refinery Investment Principle Agreement untuk mengevaluasi lebih lanjut peluang kerja sama investasi di sektor pengolahan.
Perjanjian tersebut akan memberikan struktur yang jelas untuk memastikan kerja sama sebagai jalur menuju investasi bersama yang potensial, salah satunya dalam rangka memastikan percepatan pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan.
Perjanjian tersebut ditandatangani di hadapan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Syaikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan CEO Petroleum & Petrochemicals Mubadala Investment Company Musabbeh Al Kaabi di Abu Dhabi, UEA, Senin (12/1).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, penandatangan perjanjian ini merupakan bentuk komitmen Pertamina dan Mubadala sebagai salah satu investor yang menyatakan minat untuk pengembangan RDMP Balikpapan.
Komentari tentang post ini