JAKARTA-Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan bakal maraknya peredaran uang palsu menjelang Lebaran tahun ini. BI mencatat peredaran uang palsu di setiap bulannya sudah mencapai 4.000 lembar. “Untuk menanggulanginya (peredaran uang palsu), kami sudah bekerjasama dengan instansi terkait. Kami terus melakukan sosialisasi peredaraan uang palsu ke masyarat,” ujar Deputi Gubernur BI, Ronald Waas di Lapangan Parkir IRTI Monas Jakarta, Senin (22/7).
Ronald mengaku, peredaran uang palsu di masyarakat sebenarnya tidak hanya terjadi menjelang hari raya lebaran saja, namun juga beredar pada hari-hari umumnya. Akan tetapi, intensitas peredaran uang palsu lebih meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri. “BI sudah melakukan sejumlah langkah untuk menanggulangi hal ini, supaya masyarakat tidak terjebak,” jelas dia.
Meski demikian, lanjut Ronald, BI masih menghadapi sejumlah kendala untuk menghilangkan praktik peredaran uang palsu di tengah masyarakat. Sehingga, BI berharap agar industri perbankan bisa ikut meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu. “Kami minta kepada bank-bank untuk bisa bekerjasama dengan BI, terutama menjelang Hari Raya Lebaran. Kami juga melakukan sosialisasi agar masyarakat mudah memahami mana uang palsu dan mana uang yang benar,” tutur Ronald.