JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan masih mengalami tekanan terhadap dolar AS.
Perdagangan di pasar Asia hari ini kemungkinan akan terkoreksi didukung dengan indeks futurenya tercatat turun.
“Begitupun untuk rupiah, masih akan tertahan di kisaran antara Rp 9.770-Rp 9.780 per dollar AS,” kata ekonom Samuel, Lana Soelitianingsih di Jakarta, Senin, (27/5).
Lebih jauh Lana menambahkan potensi tekanan masih menggelayuti rupiah pada perdagangan awal pekan ini.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia memerkirakan gerak rupiah tidak akan bergerak secara significant.
Meski kemarin, nilai tukar rupiah kembali ditutup menguat menjadi Rp 9.774 per dollar AS walaupun sempat melesat ke Rp 9.814 per dollar AS pada akhir pekan lalu.
Selain mendapat penjagaan BI, rupiah juga terbawa penguatan yen yang ditutup kembali ke 101,31 per dollar AS.
Sebagian besar bursa Asia juga menguat termasuk bursa Indonesia (IHSG) yang ditutup naik 0,66 % menjadi 5.155,09.
Sedangkan bursa global ditutup variatif. Indeks Dow mencatat kenaikan tipis menjadi 15.303,1 dan imbal hasil Treasury bond 10 tahun turun menjadi 2,008 % (-0,008).
Komentari tentang post ini