JAKARTA-Bank Indonesia (BI) meminta agar perbankan nasional menyiapkan diri terkait menghadapi penyatuan ASEAN di sektor perbankan.
Karena itu pasar domestik harus dikuasai dulu.
“Karena itu, kita siapkan dengan menggarap pasar domestik sehingga saat “orang” (perbankan asing) mau masuk ke Indonesia, kita sudah siap,” kata Direktur Kerja Sama Multilateral Departemen Internasional BI, Tirta Segara di Jakarta,16/10
Menurut Tirta, penyatuan sektor perbankan ASEAN bukan berarti Indonesia yang harus siap ke luar.
Namun juga menyiapkan diri ketika pihak luar masuk ke dalam negeri.
“GDP (Produk Domestik Bruto) kita kan masih rendah, masih di bawah 30%, jadi pasarnya masih besar,” tambahnya.
Tak hanya itu, kata Tirta, perbankan nasional juga harus menyiapkan kualitas SDM dan meningkatkan jaringan.
“Kita sudah mulai dan terus melanjutkan persiapan perbankan kita, seperti SDM, modal, manajemen, dan jaringan,” ucapnya
Tirta mengakui dalam perkembangannya Indonesia masih harus terus meningkatkan kapasitas SDM perbankan yang mumpuni agar dapat bersaing di kawasan ASEAN.
“SDM yang sudah memiliki sertifikasi memang sudah banyak, tetapi kenyataannya di kawasan ASEAN, Singapura misalnya, sudah jauh lebih maju dari standar Indonesia sehingga harus kita tingkatkan lagi,” tuturnya.
Di sisi permodalan, Tirta mengatakan BI akan menerapkan Basel III (Basel Committee on Banking Supervision) mulai 2013, terutama berkaitan dengan persyaratan modal minimum yang lebih mencerminkan performa dan bisa mengantisipasi berbagai risiko yang dihadapi bank.