Gambaran mengenai pertanian Indonesia dan kaum tani berikut ini semoga bisa memberikan inspirasi mengenai jenis perlindungan sosial seperti apa yang dibutuhkan oleh kaum tani.
Meski di Indonesia produksi pangan domestik relatif mencukupi kebutuhan nasional dan produksi beberapa komoditas ekspor mampu menguasai pasar dunia, nasib mayoritas kaum tidak sebaik produksinya. Dibalik prestasi pertanian Indonesia, jutaan keluarga tani menderita kelaparan dan kemiskinan.
Persoalan fundamental yang tidak mendapatkan jalan keluar sampai kini adalah kepemilikan lahan. Secara rata-rata kaum tani hanya menguasai 0,3 hektar. Para petani gurem/ berlahan sempit tidak memiliki kesempatan bertani dengan leluasa. Mereka hanya mampu bertahan dengan memanfaatkan lahan secuil, selebihnya memburuh dengan upah murah. Beberapa menggarap sewa lahan orang lain.
Sementara, buruh tani bekerja harian dengan upah murah dan sebagian cuma memberikan tenaga cuma-cuma untuk mendapat bagian panen yang kecil (mengedok). Di pulau Jawa, mayoritas kaum tani berada dalam kondisi ini, sekedar bertahan hidup saja.
Komentari tentang post ini