Lebih lanjut dia mengajak pengusaha agar berfikir optimis dan positif ditengah melemahnya ekonomi dunia, terutama yang berdampak pada sektor real estate diantaranya properti. “Pengusaha jangan pernah mempersepsikan dollar akan kembali menguat, tapi kita harus yakin bahwa rupiah yang akan menguat. Jika semua pengusaha membuat persepsi, maka dikhawatirkan persepsi tersebut menjadi kenyataan. Kita harus optimistis pertumbuhan ekonomi kembali membaik,” katanya.
Ia mengatakan, melemahnya ekonomi dunia juga berdampak pada Indonesia terutama Jatim. China yang menjadi mitra dagang Jatim, saat ini pertumbuhannya menurun dari 12 persen menjadi sekitar 6-7 persen.
Menurutnya, Jatim dapat terus bertahan dari melemahnya ekonomi yakni dengan terus meningkatnya perdagangan antar pulau. Tahun 2014, barang yang dikirim antar provinsi sebesar Rp. 415 trillun dan masuk ke Jatim sebesar Rp. 325 trilliun sehingga terdapat surplus Rp. 90 trilliun. “Perdagangan antar pulau ini menjadi salah satu cara di dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jatim,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPP REI Eddy Hussy menjelaskan, Program Sejuta Rumah yang dibangun tahun ini sebanyak 334 ribu unit menjadi tanggung jawab pemerintah yang didanai melalui APBN.