“Sesuai rencana, saat ini dengan adanya potensi pasar ekspor yang tinggi, maka Molindo terus menggali dan melakukan penetrasi pasar ekspor yang baru di Asia,” imbuhnya.
Guna mendukung rencana ekspansi tersebut Direktur Keuangan MOLI, Tan Jose mengungkapkan bahwa selama kurun 2021-2022 perseroan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp250 miliar.
“Dana tersebut akan digunakan untuk pembagunan proyek Multi-Feedstock dan juga revitalisasi dalam upaya meningkatkan efisiensi bahan baku dan belanja modal lainnya,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, pada Kuartal I-2021 jumlah pendapatan MOLI sebesar Rp443,5 miliar atau bertumbuh 18,4 persen (year-on-year).
Sedangkan, laba bruto sebesar Rp102,93 miliar di Kuartal I-2021 atau meningkat 1,6 persen (y-o-y).
Sementara itu, perolehan laba tahun berjalan selama tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp13,14 miliar atau mengalami penurunan sebesar 45,3 persen (y-o-y).
“Perusahaan melaporkan penjualan tertinggi sepanjang masa pada 2020, yaitu sebesar Rp1,47 triliun, karena adanya lonjakan permintaan etanol saat pandemi,” kata Jose.
Komentari tentang post ini