JAKARTA-Meningkatnya konsumsi energi seiring menipisnya cadangan energi fosil mendorong berbagai ilmuan untuk memecahkan solusi dalam mencapai pemenuhan kebutuhan energi.
Mineral perovskite dinilai mampu menjawab masalah krisis energi terutama bagi negara-negara tropis, seperti Indonesia.
Mineral perovskite mampu dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pemanfaatan pembangkit berbasis tenaga surya.
Perovskite memiliki tingkat efisiensi penyerapan matahari maupun fleksibilitas biaya dibandingkan panel photo voltaic (PV) yang berbasis kristal silikon.
“Ada kelemahan utama dari Silicon PV panel, yaitu sangat tidak efisien, pencapaian efisiensinya hanya sekitar 7-16% saja, dan tergantung kepada orientasi penempatan serta kondisi cuaca. Panel Silikon dibuat relatif tebal dan berlapis, tidak seperti film yang tipis, sehingga bisa lebih kuat dan tahan lama, namun disisi lain harus mengorbankan efisiensinya,” kata Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Adbul Manaf dilansir di akun media sosialnya, Selasa (12/5).
Komentari tentang post ini