Menurut International Energy Agency (IEA), tenaga surya telah menyuplai sekitar 592 Giga Watt atau hanya sekitar 2,2% saja dari pemakaian tenaga listrik dunia sebesar 26,571 Giga Watt di tahun 2018.
Setelah maraknya pemasangan Photovoltaic (PV), maka pemakaian tenaga surya meningkat menjadi 100 Giga Watt atau 20% dari pemakaian listrik dunia.
Lebih dari 90% pemasangan panel photovoltaic (PV) dibuat dari Kristal silicon.
Hal ini sejalan dengan semakin kompetitifnya rata-rata harga listrik pembangkit tenaga surya.
Berdasarkan laporan International Renewable Energy Agency (IRENA), pembangkit tenaga surya sudah sangat kompetitif dibandingkan pembangkit dari energi fosil, seperti dari minyak, gas dan batubara, dengan rata-rata harga listrik turun sekitar 75% atau dibawah 10 cent USD/KWh.
“Tentunya hal ini merupakan babak baru kehidupan manusia, mulai meninggalkan sumber energy fosil yang telah berlangsung lebih dari satu abad. Selamat datang Perovskite,” tegas Nanang.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM
Komentari tentang post ini