Para musytasar PBNU, para kiai sepuh, para ahlul halli wal aqdi mohon berkenan untuk menjadi jembatan terwujudnya jalan islah ini.
Dengan terpecahnya jajaran di PBNU, yang diruginkan adalah bangsa ini.
Dunia mengakui bahwa NU adalah jangkar utama kekuatan Islam Indonesia, bersama dengan Muhammadiyah untuk membangun umat, memberikan pendidikan karakter, sekaligus memberikan berbagai pelayanan ekonomi dan sosial kepada umat.
Bila konflik ini berkepanjangan, maka energi PBNU akan tersedot untuk mengurusi konflik, padahal fokusnya harus ke pelayanan kepada para jamiyah dibawah.
Bila tidak ada jalan islah, dan jalan pecat memecat yang ditempuh, maka akan ada luka, ada perpecahan yang tidak bisa di sudahi dengan sekedar keputusan organisasi, karena ujungnya yang zero sum game (menang kalah), tidak memenangkan semua.
Akan ada martabat yang direndahkan.
Saya juga berharap, dikalangan para pendukung untuk tidak saling terus membakar hawa panas melalui berbagai forum, baik di media massa, media sosial, termasuk juga berbagai pertemuan fisik.
Saya berharap untuk menahan diri. Dan menjaga semangat untuk mengupayakan persatuan. Dengan demikian medan konflik tidak semakin meluas.
Saya yakin, dengan keluasan hati, dengan jalan ikhtiar dan tawakal, serta semangat pengabdian kepada umat, para ulama kita bisa mendapatkan menempuh jalan islah, dan kami para jam’iyah mendoakan hal itu segera terwujud.















