CILACAP-PT Pertamina (Persero) untuk pertama kalinya akan melakukan lifting minyak mentah Saharan Crude yang diproduksi dari lapangan minyak hasil akuisisi perusahaan di Aljazair. Lifting perdana tersebut akan dilakukan menggunakan kapal milik Pertamina MT Gunung Geulis dengan volume kargo 600.000 barel.MT Gunung Geulis, kapal milik jenis Large Range (LR) Crude Oil dengan bobot mati 107.538 MT, akan dilepas pada 9 Januari 2014 dari pelabuhan RU IV Cilacap dan akan mengarungi lautan Hindia, Terusan Suez, Lautan Mediterrania, sebelum mencapai pelabuhan tujuan, yaitu Arzew, Aljazair. MT Gunung Geulis secara simbolis akan dilepas oleh Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya dan Direktur Pengolahan Pertamina Chrisna Damayanto.
MT Gunung Geulis akan menempuh perjalanan selama sekitar 28-30 hari untuk dapat mengangkut kargo Saharan Crude sebanyak 600.000 barel dari pelabuhan yang dikelola oleh Sonatrach. Kargo tersebut akan dibawa ke Indonesia untuk dibongkar di Pelabuhan Balikpapan yang selanjutnya diolah di RU V Balikpapan. Dengan pertimbangan kapasitas penyimpanan minyak mentah di Arzew dan lama waktu tempuh, kegiatan lifting Saharan Crude Oil direncanakan sebanyak 2 bulan sekali. “Berlayarnya MT Gunung Geulis untuk mengangkut cargo hasillifting Saharan Crude merupakan bentuk komitmen Pertamina untuk selalu mejaga pasokan bagi ketahanan energi nasional. Setelah aksi akuisisi Blok 405a milik ConocoPhilips, Pertamina kini mengelola tiga lapangan minyak utama, yaitu Menzel Lejmat North (MLN), EMK, dan Ourhoud. Pertamina memiliki 65% participating interest dan sekaligus bertindak selaku operator di lapangan MLN. Selain itu, Pertamina memiliki 16,9% participating interest di lapangan EMK serta 3,7% di lapangan raksasa Ourhoud,” kata Hanung di Cilacap, Rabu (8/1).
Komentari tentang post ini