Pertama, pengolahan RDPO sebanyak 3.000 barel per hari untuk menghasilkan green diesel yang direncanakan mulai beroperasi akhir tahun ini.
Selanjutnya tahapan kedua, Pertamina akan melakukan pengolahan minyak sawit mentah (CPO) sebanyak 6.000 barel per hari untuk menjadi green avtur pada akhir Desember 2022.
Sebelumnya pada April 2020 Pertamina juga sudah berhasil memproduksi green gasolinemelalui kilang hijau di Plaju, Sumatera Selatan.
Di sini, olahan green gasoline memiliki kualitas oktan setara Pertamax.
Pengembangan kilang hijau Pertamina dengan hasil akhir Energi Baru dan Terbarukan (EBT) memberikan efek berganda, terhadap peningkatan nilai ekonomi perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan menekan impor minyak mentah yang bersumber dari energi fosil.
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, optimistis target EBT 23% pada 2025 bisa tercapai, meski sampai dengan 2020 capaiannya baru 11,51%.
Menurutnya, target tersebut realistis dengan pertimbangan tambahan pembangkit listrik berbasis EBT setiap tahunnya hingga 2025
Komentari tentang post ini