JAKARTA – DPR mempermasalahkan keberadaan posisi PT Kharisma Anugrah Jawara Abadi (KAJA Group) dalam proyek pengembangan Pelabuhan Benoa, yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Hal ini karena proyek tersebut tidak mengalami kemajuan yang berarti selama rentang waktu setahun.
“Apakah MoU antara PT Pelindo dengan PT KAJA itu ada rentang waktunya? Karena itu, jika sampai hari ini tidak ada progres, maka perlu dievaluasi atau dicarikan partner baru. Yang penting itu, jangan sampai stagnan,” kata Anggota Komisi VI DPR I Nyoman Parta dalam Rapat Dengar Pendapat dengan PT. Pelindo beserta sub holdingnya, di Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Lebih jauh Parta-sapaan akrabnya mengaku sedih saat melihat kondisi lapangan Proyek BMTH, karena ternyata jalan di tempat alias stagnan.
“Saya mendengar ada PT KAJA di situ, sesungguhnya apa peran PT KAJA dalam urusan BMTH itu, apakah perusahaaan ini ditugaskan untuk mencari investasi atau vendor-vendor baru?,” ungkapnya sambil mempertanyakan.
Padahal, kata Anggota Fraksi PDIP itu, bahwa Proyek BMTH itu sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakatat.
Komentari tentang post ini