Pasalnya, ketika awal-awal mau dibangun, Meneg BUMN Erick Thohir memberikan sejumlah janji yang luar biasa.
“Pertama-adanya destinasi pariwisata baru, kedua-janji memberikan kontribusi PAD kepada daerah (Pemprov Bali dan Kodya Denpasar) dan ketiga-akan merekrut tenaga kerja yang sangat besar,” paparnya.
Menurut Parta, keberadaan BMTH itu mutlak diperlukan, karena itu keberadaan BMTH harus menjadi pusat pembangunan yang terintegrasi, baik yang berkaitan dengan urusan transportasi laut, pariwisata, lokasi hiburan-pertujukkan dan pusat kuliner.
“Jadi saya mendorong proyek BMTH ini segera diwujudkan dan direalisasikan, karena proyek itu menyedot investasi yang sangat besar dari dana negara. Sehingga perlu menjadikan Pelabuhan Benoa itu, sebagai home base.”
Disisi lain, Parta menyoroti masalah Pelabuhan Marina yang bisa sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
Oleh karena itu, pembangunan proyek itu harus dipercepat untuk diwujudkan.
Ditempat yang sama, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, Arif Suhartono mengakui bahwa Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) sempat terkendala dengan masih banyaknya kapal ikan di sekitar area pengembangan.
Komentari tentang post ini