Kami melihat pasar obligasi tetap memiliki potensi, terutama jika inflasi AS turun dengan stabil sehingga FFR dapat diturunkan tahun ini, diiringi dengan stabilisasi Rupiah. Kami melihat skenario ini bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Berikutnya, kejelasan tentang outlook fiskal, anggaran APBN, dan kabinet ekonomi pemerintahan baru dapat menciptakan tambahan katalis bagi pasar obligasi ke depannya.
Pertanyaan terakhir, menyikapi skenario yang diharapkan tersebut, tapi di saat yang sama juga memitigasi risiko yang belum hilang sepenuhnya, bagaimana Anda mengelola portofolio obligasi saat ini?
Di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak dan sensitif terhadap perubahan sentimen baik dari global maupun domestik, tingkat risiko portofolio sangat penting untuk dijaga oleh investor. Menerapkan diversifikasi pada portofolio investasi dapat menjadi salah satu strategi bagi investor dalam menjaga tingkat risiko investasi. Reksa dana obligasi dapat dipertimbangkan oleh investor untuk memanfaatkan karakteristik defensif dari kelas aset obligasi. Kondisi imbal hasil obligasi yang tinggi saat ini dapat menjadi peluang bagi investor untuk “mengunci yield” di level yang menarik dan juga dapat menikmati potensi capital gain ketika suku bunga mulai beranjak turun. Kami melihat potensi pemangkasan suku bunga di tahun 2024 ini masih dapat terjadi, tentunya didukung dengan makroekonomi yang kuat serta Rupiah yang stabil. Kami mengelola portofolio secara aktif dan fokus kepada manajemen durasi serta pemilihan efek yang diharapkan dapat menjadi penopang kinerja portofolio di tahun ini. Selain itu kami juga terus mencermati likuiditas dan volatilitas untuk memastikan pengelolaan investasi memberikan hasil optimal dengan risiko yang terkendali.