JAKARTA-Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) triwulan II-2016 mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer. Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan II-2016 yang tumbuh sebesar 0,64% (qtq), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2016 yang tercatat sebesar 0,99% (qtq).
Keterangan tertulis Departemen KOmunikasi BI menjelaskan perlambatan pertumbuhan harga rumah terutama terjadi pada rumah tipe besar (0,37%, qtq). “Hasil survei memperkirakan bahwa perlambatan kenaikan harga properti residensial masih akan berlanjut pada triwulan III-2016 (0,27%, qtq),” seperti dikutip dari situs resmi BI di Jakarta, Kamis (11/8).
Sementara itu, volume penjualan properti residensial menunjukkan peningkatan. Volume penjualan pada triwulan II-2016 tumbuh sebesar 4,02% (qtq), lebih tinggi dibandingkan 1,51% (qtq) pada triwulan I-2016. Secara triwulanan, peningkatan penjualan tersebut terjadi pada semua tipe rumah terutama rumah tipe kecil sejalan dengan adanya program pembangunan rumah murah oleh Pemerintah.
Komentari tentang post ini