JAKARTA-Usaha pemerintah untuk mencetak indutri kecil menengah (IKM) bakal tak mencapai target. Alasannya pemotongan anggaran memberikan pengaruh yang cukup kuat. “Dengan anggaran yang belum terpotong saja mungkin hanya cukup untuk mencetak 5 ribu wirausahaan. Dengan pemotongan ini, mungkin hanya cukup 2.000 atau 3000 saja,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah kepada wartawan, Selasa, (3/06/2014).
Diakui Euis, pemotongan anggaran kementerian membuat pengembangan sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) ikut mengalami pemangkasan sekitar 45%-50% yaitu dari sekitar Rp 360 miliar menjadi hanya Rp 190 miliar. “Untuk anggaran IKM juga kena pemotongan sekitar 50%. Jadi terpaksa anggaran-anggaran IKM untuk 33 provinsi juga ikut dipotong,” ujarnya
Dia menjelaskan, pemangkasan anggaran ini juga akan mempengaruhi keinginan kementerian untuk mencetak 100 ribu wirausahawan baru hingga akhir tahun ini.
Meski demikian, Euis yakin IKM dalam negeri tetap mampu tumbuh meski pertumbuhannya tidak sebesar apa yang diharapkan. Hal ini lantaran adanya bantuan dari perusahaan baik swasta dan BUMN yang menyalurkan dana CSR-nya untuk pengembangan IKM.
“Tapi kami yakin ini akan tetap tercapai dan mudah-mudahan tidak banyak menganggu karena ada banyak pihak yang akan membantu. Jadi ini diharapkan dapat banyak membantu (pertumbuhan IKM),” tandas dia.
Komentari tentang post ini