Oleh: Said Abdullah
Sejak tahun 2013 hingga 2024 angka yang rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkutat di level 5 persenan.
Data terbaru BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,03 persn sepanjang tahun 2024.
Dengan pertumbuhan ekonomi 5 persenan ini, belum menjadi pijakan yang memadai menuju high income country di tahun 2045.
Presiden Prabowo Subianto menargetkan pada masa pemerintahannya, perekonomian nasional bisa tumbuh mencapai 8 persen.
Mungkinkah hal itu tercapai?
Tentu saja obsesi beliau sangat mungkin tercapai, namun harus disertai dengan sejumlah perbaikan di sektor sektor strategis.
Disisi lain, kita juga perlu memberi pertimbangan kepada Presiden Prabowo, bahwa agenda pertumbuhan tinggi hendaknya menyertakan seluruh rakyat untuk menikmati kue ekonomi.
Tidak ada yang tertinggal diantara mereka dalam pembangunan.
Dengan demikian pekerjaan rumah kita ada dua hal:
Pertama; keluar dari jebakan pertumbuhan lima persenan,
Kedua; mengoreksi pertumbuhan ekonomi dengan model rembesan ke bawah (trickle down effect) yang diperkenalkan oleh Albert Hirschman, dan dijalankan oleh Presiden Ronald Reagen di Amerika Serikat (AS).