JAKARTA-Kementerian Perindustrian meminta kepada pelaku industri baja untuk melaksanakan alih teknologi yang efisien. Salah satunya memanfaatkan teknologi regenerative burner combustion system (RBCS). “Teknologi ini konsumsi bahan bakar basis gas dapat dihemat sekitar 30 persen,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Haris Munandar di Jakarta, Senin (15/2/2016).
RBCS merupakan teknologi yang digunakan pada tungku pemanasan ulang (reheating furnace) dengan fungsi untuk melakukan pemanfaatan kembali gas buang yang masih mengandung energi cukup besar. Sehingga akan mampu menghemat penggunaan energi di industri. “Teknologi RBCS akan menghasilkan sebuah high performance industrial furnace atau tungku pemanas industri yang berkinerja tinggi. RBCS memiliki konduktivitas yang cepat menerima dan menghantarkan panas,” terangnya
Haris mengatakan, teknologi RBCS telah dimanfaatkan oleh industri besi dan baja di Indonesia. “Pada 2006, alih teknologi ini diaplikasikan oleh PT. Gunung Garuda, dimana merupakan hasil kerjasama industri antara Pemerintah Indonesia dengan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dari Jepang,” paparnya.
Komentari tentang post ini