GROBOGAN-Siang terik di sepanjang jalan dekat hamparan sawah yang kering di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, tidak menyurutkan semangat para pekerja untuk terus mencangkul tanah yang retak, menyelesaikan pembangunan talud dari program Padat Karya Tunai (PKT) dana desa. Pembangunan talud tersebut dilakukan untuk menahan longsor dan memperlancar aliran air.
Kepala Desa Tambirejo, Y.R. Puspitanianto mengatakan pembangunan jalan talud sepanjang 115 meter dan tinggi 0,9 meter ini menggunakan anggaran dana desa 2018 tahap II dari hasil musrembang. “Pembangunan talud jalan ini hasil musrembang, ada 17 titik pembangunan talud, dan ini titik terakhir. Pembangunan talud ini untuk menahan jalan, karena jalan ini sebelum dipakai talud sering longsor makanya diusulkan masyarakat supaya jalan kuat, volume jalan biar tambah lebar, maka tahun ini dipakai talud,” tuturnya saat ditemui di Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (15/9/2018).
Pada 2018, Desa Tambirejo mendapatkan dana desa sebesar Rp 829.597.000 Dengan menggunakan anggaran dana desa 2018 tahap II sebesar Rp 50 juta, dengan waktu pengerjaan selama 2 minggu. Dengan tenaga kerja 12 orang. Upah untuk kepala tukang sebesar Rp 100.000, tukang Rp 90.000, dan buruh sebesar Rp 70.000. “Ini pekerja warga sini, kita memanfaatkan warga sekitar kita, jadi semua warga dengan mekanisme PKT dengan biaya Rp 70rb, Rp 90rb, dan Rp. 100rb.
Komentari tentang post ini