Masyarakat di sini banyak buruh tani, hanya sebagai petani penggarap dan tidak punya lahan sendiri. “Makanya ini ada program PKT kita arahkan ke sini biar mereka warga miskin yang tidak mampu bisa mendapatkan bantuan dari pekerjaan PKT dana desa di sini. Masyarakat miskin ikut merasakan termasuk dari unsur ibu-ibu atau perempuan yang kebetulan memang nganggur di rumah mereka siap bekerja akhirnya mereka ikut membantu,” terangnya.
Harapannya tahun depan anggaran dana desa bisa dinaikan. Sehingga dampaknya akan lebih meluas lagi kegiatan yang ada di masing-masing desa seluruh Indonesia. Kedepannya, pendampingan akan lebih banyak lagi khususnya pelatihan bagi kader, perangkat, dan masyarakat supaya dana desa bisa benar-benar bermanfaat. “Kami berbangga sekali bapak presiden melihat pekerjaan kami, masyarakat kami antusias,” ujarnya optimistis.
Sementara itu, Partami seorang petani serabutan merasa terbantu dengan adanya program PKT dari dana desa ini. Ada talud air bisa ngalir lancar. “Setelajh ikut kerja ini, perekonomian keluarga terbantu, untuk belanja sehari/hari bantu suami, untuk sekolah anak. sehari dibayar Rp 70ribu. Berangkat kerja dari jam 7.30 sampai 3.30. Pembangunan di desa sekarang bagus, banyak bantuan buat orang miskin,” ujarnya sambil tersenyum.
Komentari tentang post ini