Oleh karena itu mundurnya Titiek Soeharto bahkan Tommy Soeharto dari Partai Golkar tidak boleh disesali melainkan harus disyukuri. Hal ini harus dipandang sebagai momentum terwujudnya “Golkar Bersih” .
Selain itu, mundurnya Titik juga akan menurunkan beban politik psikologis bagi seluruh kader Partai Golkar.
“Ibarat duri dalam daging sudah tercabut, sehingga dengan demikian Partai Golkar bukan saja tanpa beban mengusung tagline “Golkar Bersih, Bersatu dan Bangkit”, akan tetapi juga bagi masyarakat khususnya Kader Golkar dapat mengembangkan partisipasi atau peran kontrol sosialnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana diamanatkan oleh TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998, tanpa hambatan politik dan psikologis apapun lagi,” ujarnya.
Komentari tentang post ini