JAKARTA – Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mencatat net kewajiban sebesar USD405,1 miliar atau sebesar 46,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir triwulan II 2016, meningkat USD12,8 miliar (3,3% qtq) dibandingkan dengan posisi net kewajiban pada akhir triwulan I 2016 yang sebesar USD392,3 miliar (45,3% PDB).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara mengatakan peningkatan net kewajiban PII Indonesia tersebut dipengaruhi oleh kenaikan Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).
Perkembangan tersebut sejalan dengan transaksi modal dan finansial pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang mengalami surplus pada triwulan II 2016 seiring dengan persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik dan meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Posisi AFLN Indonesia pada akhir triwulan II 2016 naik USD5,0 miliar (2,3% qtq) menjadi USD219,3 miliar.
“Kenaikan tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan posisi investasi lainnya dan didukung pula oleh meningkatnya posisi cadangan devisa,” ujarnya di Jakarta, Jumat (30/9).
Komentari tentang post ini