Inilah politik akal-akalan yang sama sekali tidak sejalan dengan nilai Pancasila.
Mau bukti? Sudah dibentuk dan diumumkan nama koalisi, sebut saja Koalisi Maju (KM) misalnya, dan mewacanakan nama bakal calon Pilkada yang akan mereka usung, tiba-tiba saja masih ada satu-dua partai menyatakan bergabung ke koalisi tersebut dengan menyebut KM plus.
Seolah mereka tak berdaya membentuk kelompok partai untuk mengusung/mendukung pasangan bakal calon lain. Bisa jadi karena elit partai tersebut “tersandera” sehingga tidak percaya diri membentuk dan mengusung bakal pasangan lain.
Dengan demikian, para elit partai politik seolah membuat Pilkada sebagai main-mainan saja sebagaimana dilakukan anak-anak, yaitu berkumpul menjadi satu untuk mencalonkan sepasang kandidat pemimpin di daerah, sehingga sengaja menyisakan satu atau dua partai saja di luar kumpulan mereka yang tidak mungkin mengusung karena tidak dapat memenuhi jumlah kursi DPRD untuk nembawa mencalonkan pasangan kandidat.
Otomatis satu atau dua partai seolah mendapat “hukuman”, gagal mencalonkan kandidat pemimpin di suatu daerah. Ini dapat disebut sebagai pembunuhan kedaulatan rakyat. Malu dong.
Komentari tentang post ini