JAKARTA-Target PLN membangunan pembangkit listrik 35.000 MW ternyata tak semuanya mulus. Bahkan ada pembangunan 6000 MW yang disinyalir tak berjalan sesuai rencana, alias mandeg.
“Saya minta PLN buka-bukaan saja dan jangan ditutupi soal pembangunan pembangkit 6000 MW. karena sampai hari ini tidak ada progress,” kata anggota Komisi VI DPR Mukhtarudin dalam Raker dengan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Lebih jauh kata anggota Fraksi Partai Golkar, dengan keterbukaan soal masalah pembangkit 6000 MW, DPR berupaya membantu mencarikan solusinya.
“Kita tidak ingin ada persoalan dikemudian hari. Jangan sampai kekurangan listrik dari pembangkit milik PLN (yang mangkrak 6000 MW) ditutupi oleh IPP swasta,” tambahnya.
Pihaknya, kata Mukhtarudin ingin bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut antara pemerintah dan DPR.
Sementara itu, lanjut Mukhtarudin, supply listrik di Kalimantan Tengah mengalami defisit, alias kekurangan. Kadang listrik di Kalimantan byar pet.
“Berbeda dengan Jawa yang mengalami surplus sampai 3000 MW,” paparnya.
Komentari tentang post ini