Namun, pada akhir tahun 2019, kontribusinya meningkat menjadi 2.8%.
“Kami terus berkomitmen mengembangkan pemanfaatan EBT di NTB. Rencana jangka panjang, masih akan ada beberapa titik yang akan kita eksplorasi lagi,” jelas General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Rudi Purnomoloka, melalui keterangan pers PLN.
Rudi menyampaikan, dari sisi biaya produksi, PLTS jauh lebih efisien dibanding pembangkit berbahan bakar BBM (minyak solar).
“Selisihnya sekitar Rp 900,- per kWH terhadap pembangkit yang menggunakan solar. Meski lebih murah, ini tidak akan mempengaruhi mutu dan kualitas layanan kami kepada masyarakat,” tutur Rudi.
Secara keseluruhan, kini PLN telah mengoperasikan tujuh PLTS tersebar di Pulau Lombok.
Ketujuh PLTS tersebut mampu menyuplai sebesar 8,5% dari daya mampu total pada siang hari untuk sistem Lombok yang mencapai 233 MW.
PLTS Sambelia ini nantinya juga akan memasok listrik untuk Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika dan gelaran akbar MotoGP yang akan berlangsung di Mandalika pada tahun 2021
Komentari tentang post ini