“Hal ini termasuk memperluas ekspor atau mengeksplorasi segmen pasar baru,” kata Mukhtarudin.
Selain itu, Anggota Komisi VII DPR RI ini bilang tak lupa juga dukungan terhadap sektor UMKM tanah air.
“Karena sektor UMKM ini sering lebih rentan terhadap fluktuasi ekonomi,” kata Mukhtarudin.
Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini pun mendorong kerjasama antar perusahaan dan dengan institusi akademik atau pemerintah untuk menciptakan solusi bersama dan berbagi sumber daya.
Artinya, dengan memantau perkembangan ekonomi dan menyesuaikan kebijakan sesuai dengan perubahan kondisi pasar dan industri.
“Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan bisa memperbaiki kondisi manufaktur dan mengembalikan PMI ke arah yang lebih positif,” pungkas Mukhtarudin.
Diketahui, Berdasarkan laporan S&P Global, PMI manufaktur tercatat terkontraksi di bawah level 50 terakhir kali pada Agustus 2021 saat masa pandemi.
Kala itu, PMI manufaktur Indonesia berada di level 43,7. Setelah itu, kinerja manufaktur terus berekspansi.