JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tumbuh melambat pada Desember 2019.
Data Bank Sentral menyebutkan, posisi M2 pada Desember 2019 tercatat Rp6.136,5 triliun atau tumbuh 6,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,1% (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko menjelaskan, perlambatan pertumbuhan M2 disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan surat berharga selain saham.
Uang beredar dalam arti sempit (M1) tumbuh melambat, dari 10,5% (yoy) pada November 2019 menjadi 7,5% (yoy) pada Desember 2019, terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan uang kartal dan giro rupiah.
“Perlambatan juga terjadi pada surat berharga selain saham, dari 31,3% pada bulan sebelumnya menjadi 26,5% (yoy) pada Desember 2019,” jelasnya.
Sementara itu ujarnya, komponen uang kuasi tumbuh meningkat, terutama didorong oleh pertumbuhan giro valas, sehingga menjadi faktor penahan perlambatan pertumbuhan uang beredar yang lebih dalam.
Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perlambatan M2 pada Desember 2019 disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan aktiva luar negeri bersih dan aktiva dalam negeri bersih.
Komentari tentang post ini