Dia melanjutkan, hal ini dapat mengurangi variasi harga bagi konsumen.
Martin melanjutkan, RPM dapat memfasilitasi kolusi antara produsen dan pengecer dengan menetapkan harga yang seragam, mengurangi insentif untuk bersaing.
Dia mencontohkan industri farmasi di mana beberapa merek menetapkan harga tetap untuk obat-obatan tertentu.
Kepala Ekonom PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) ini meneruskan, dengan mengurangi persaingan harga, RPM dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen akhir.
Contohnya seperti produk pakaian bermerek yang dijual dengan harga tinggi di semua pengecer.
“RPM memiliki dampak yang beragam terhadap persaingan. Sebabnya, analisis yang cermat dan pendekatan berbasis bukti sangat penting untuk memahami kapan dan bagaimana RPM dapat diterapkan,” katanya.
Konsultan hukum Soemadipradja and Taher Law Firm, Verry Iskandar menyarankan agar pelaku usaha mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini sebelum menerapkan RPM dalam sistem distribusi barang dan jasa.
Seperti menghindari pencantuman minimum RPM dan specified price yang disertai sanksi dalam perjanjian distribusi atau jual beli.
Komentari tentang post ini