Sementara itu ditempat yang sama, Asosiasi Pengusaha Daging dan Sapi Potong Indonesia (Apdasi) berharap bisa mendapatkan 10 persen dari kuota impor sebesar 8.000 ton. Permintaan ini tidak terlepas dari keinginan asosiasi untuk menekan harga jual daging sapi di pasar.
“Kami meminta 10 persen dari 40 persen kuota impor daging beku. Jadi diharapkan importir besar hanya bisa mendapatkan 30 persen kuota impor. Kalau ini bisa bejalan, kenaikan harga daging sapi bisa ditekan,” kata Ketua Umum Apdasi, Dadang Iskandar.
Menurut Dadang, sepanjang 2013 pemerintah telah menetapkan kuota impor daging sapi sebanyak 8.000 ton. Sebesar 40 persen merupakan kuota untuk daging beku dan selebihnya berupa sapi hidup. “Kami minta segera dilaksanakan impor sapi trading untuk normalisasi harga sapi potong,” tegasnya.
Terkait dengan tata kelola daging di pasaran, Dadang mengatakan, dalam satu hari tercatat ada 1.300 ekor sapi per hari yang masuk. Namun, lanjut dia, berdasarkan pemantauan Apdasi, sapi-sapi tersebut tidak masuk ke rumah pemotongan hewan (RPH). “Ini yang menyebabkan harga daging naik, pedagang kecil tidak bisa mendapatkan daging. Sudah ada kecurangan dalam pendistribusiannya,” ucapnya.
Komentari tentang post ini