Persoalannya lanjut Siti Zuhro, selama reformasi ini bangsa ini kehilangan kepemimpinan.
“Ternyata sepanjang reformasi ini kita belum selesai dengan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme). Kita kehilangan tokoh yang reformis,” tegasnya.
Oleh karena itu, kata Siti lagi, Capres 2014 ini harus mampu mengembalikan spirit, semangat, nasionalisme, dan idealisme untuk memastikan arah pembangunan yang mensejahterakan rakyat, dan bangsa ini berdaulat agar negara ini tidak salah urus.
Justru yang saat ini menjadi pertanyaan publik, sambungnya, mau dibawa kemana bangsa ini oleh presiden 2014.
“Karena yang terjadi pada masa presiden sebelumnya itu, arah pembangunan bangsa Indonesia ini tidak jelas,” ucapnya.
Buntutnya, ujar Siti, apa yang akan dilanjutkan oleh presiden berikutnya jga menjadi tidak jelas.
“Jadi, sejatinya capres 2014 itu mempunyai blue print yang konkret, harus bersih dari KKN sebagai masalah mendesar elit bangsa ini, dan tak memiliki sejarah kelam masa lalu,” imbuhnya.
Sementara itu anggota DPD RI John Pieris berpendapat pemerintahan ke depan harus mempunyai program pembangunan semacam GBHN agar presiden tidak jalan sendiri dalam menentukan arah pembangunan bangsa ini.