Presiden berharap, kegigihan World Peace Forum dalam mempromosikan perdamaian di dunia dapat menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.
“Untuk memperjuangkan perdamaian, untuk melawan intoleransi, melawan provokasi kekerasan. Untuk bisa mengatakan bahwa kami tidak takut terhadap ancaman dan aksi teror. Untuk memiliki keberanian, dan secara lantang mengatakan kami ingin perdamaian bukan kekerasan,” tutur Presiden.
Sebelumnya Ketua WPF Dien Syamsudin dalam laporannya mengatakan, WPF ke-6 kali ini mengambil tema melawan ekstremisme kekerasan, martabat manusia, ketidakadilan global, dan tanggung jawab bersama.
“Tema tersebut adalah sebuah tema yang kami pandang sangat urgent, sangat penting, bahkan tepat waktu karena sekarang dunia sedang menghadapi ancaman peradaban dan sekaligus kejahatan kemanusiaan yang luar biasa, yaitu merajalelanya kekerasan yang bersifat ekstrim baik atas nama agama, ethnocentrism, juga atas nama kepentingan politik,” kata Dien.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menegaskan, perdamaian tidak bisa hanya tokoh agama saja, tetapi harus melibatkan pihak-pihak lain, termasuk pemerintah, negara, dunia usaha, intelektual, dan juga media. “Di sinilah posisi dari WPF,” ujarnya.
WPF merupakan kegiatan dwi tahunan sejak 2006 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Cheng Ho Multi-Culture Education Trust yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia, serta Center for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC).
WPF ke-6 ini dihadiri oleh 200 peserta, terdiri dari 91 peserta dari 52 negara terdiri dari para tokoh berbagai agama, tokoh politik intelektual, pengusaha, dan para aktivis perdamaian.
Komentari tentang post ini