Oleh: Salamuddin Daeng
Padahal melewati tahun penuh bahaya 2021 akan sangat berat. Tahun depan keadaan makin semerawut akibat tata kelola negara dan pemerintahan yang buruk.
BUMN bangkrut satu per satu. APBN yang diharapkan menolong BUMN ternyata cuma kabar angin.
Garuda utang Rp 150 triliun tak akan bisa dibayar meski semua pesawat dijual.
BUMN Karya utang Rp 170 triliun tak akan bisa dibayar meskipun semua jalan tol dijual.
Tragisnya APBN sudah sekarat di penghubung 2021 dan tampaknya tidak akan bisa lolos di tahun 2022.
Dalam situasi penuh ketidakpastian beberapa orang yakin akan jadi presiden untuk mengeluarkan Indonesia dari bahaya dan bahkan ada yang mau berkuda tiga periode.
Kantong makin kering kerontang namun ambisi makin besar.
Hal ini baik juga, dengan demikian berarti masih banyak yang mau bertanggung jawab lahir batin untuk mengurus bangsa dan negara ini dimasa mendatang, mau berkorban jiwa dan raga demi Nusa dan bangsa.
Mau menanggalkan kepentingan pribadi, keluarga dan golongan demi menyelamatkan masa depan anak cucu bangsa.