Menurut Menlu Retno Marsudi, dalam Plenary KTT ke-35 ASEAN itu, Presiden Jokowi mengangkat tiga hal.
Pertama, Indopacific, dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah atau akan menyelenggarkan Indopacific Infrastructur and Connectivity Forum pada tahun 2020.
Kedua masalah Rakhine, menurut Menlu, Presiden menyampaikan kesiapan berkontribusi dalam Tim Ad Hoc Task Force. Presiden tadi juga mengatakan bahwa dialog dengan para pengungsi yang ada di Cox’s Bazar dan yang ada di Rakhine State itu perlu untuk terus dilakukan, karena dengan dialog dan komunikasi itu akan muncul trust, dan trust ini akan sangat besar artinya bagi persiapan repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat.
Terus, Presiden juga mengharapkan agar prioritas proyek yang sudah disepakati pada tingkat technical working group antara ASEAN dengan Myanmar.
“Ada beberapa prioritas kerjasa agar segera ditindaklanjuti. Presiden Jokowi mengatakan Indonesia siap memberikan kontribusi. Jadi, artinya apa? Kita tidak hanya bicara tapi walk the talk, kita bicara dan kita memberikan kontribusi,” ungkap Menlu.
Komentari tentang post ini