BANJAR – Warga dan jama’ah Nahdlatul Ulama (NU) diminta membantu dan menangkal hoax serta fitnah yang kerap tersebar di masyarakat.
Apalagi fitnah ini sudah demikian dashyat.
“Saya titip ini harus betul-betul direspon dengan baik oleh NU. Terutama kalau ada fitnah-fitnah, isu-isu yang sudah dari pintu ke pintu, dari rumah ke rumah,” kata Presiden dalam sambutannya saat menghadiri Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat pada Rabu, (27/2/2019).
Menurut Presiden, masyarakat perlu mencegah kabar bohong yang meresahkan dan mengancam persatuan.
Bahkan presiden mengungkap sejumlah fitnah yang tersebar antara lain mengenai kabar bohong bahwa pemerintah akan melarang adzan hingga kepada pelegalan perkawinan sejenis.
Kepala Negara menjelaskan masyarakat harus menangkal kabar bohong agar tidak meluas.
“Kalau yang percaya 20-30 (orang) kita diamkan nggak apa-apa. Kalau sudah jutaan (orang) harus kita jelaskan. Kepada santri-santri kita, kepada lingkungan-lingkungan kita,” ujar Presiden.