Selain itu, lanjut Menlu, Presiden juga mendorong kerja sama di bidang bilateral currency swap arrangement. Kerja sama ini sudah berlaku dari tahun 2013 sampai 2016 dengan nilai sebesari 100 miliar dollar AS. “Ini sudah mendekati 2016, sehingga kita menegosiasikan lagi untuk perpanjangan untuk 3 tahun ke depan sampai tahun 2019, dengan nilai 130 miliar dolar AS. Tadi juga Presiden Xi sudah sepakat bahwa akan dilanjutkan sampai 2019 dengan nilai 130 miliar dollar AS,” ungkap Retno.
Isu yang lain, menurut Menlu, adalah dalam konteks Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Presiden mengusulkan kiranya Indonesia dapat menjadi regional office dari AIIB.
“Presiden Xi juga sangat mendukung Indonesia menjadi regional office dari AIIB nanti pada waktunya,” ungkap Retno seraya menyebutkan bahwa sudah ada proyek infrastruktur di tanah air yang dibiayai AIIB, yaitu Urban Slum Development Project.
Komentari tentang post ini