JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan keseriusan membenahi permasalahan defisit neraca perdagangan yang masih membayangi perekonomian Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui pembangunan kilang minyak di dalam negeri.
Koordinator Staf Khusus Presiden RI Ari Dwipayana pada diskusi Sinergi Komunikasi Sektor ESDM menjelaskan pembangunan kilang minyak akan menekan tingginya impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan bahan baku petrokimia.
Bahkan, keberhasilan program tersebut menjadi indikator utama kinerja pada Kabinet Indonesia Maju.
“Key performance indeks Menteri ESDM dan Menteri BUMN adalah keberhasilan mewujudkan pembangunan dan upgrade (kapasitas) kilang,” jelas Ari.
Sejalan dengan program pembangunan kilang, Jokowi juga terus mendorong program hilirisasi minyak dan gas bumi (migas) sehingga memberikan nilai tambah bagi industri turunannya.
“Kita nanti bisa bicara banyak dengan tumbuhnya industri pengelolaan karena tidak perlu impor bahan baku petrokimia,” tegas Ari.
Ari menekankan, Pemerintah akan memperkuat kembali program sektor hulu maupun hilir migas.
Komentari tentang post ini