BANDUNG-Industri tekstil di Indonesia didorong melakukan diversifikasi produk ke arah untuk kebutuhan fesyen. Langkah pengembangan seiring dengan berkembangnya industri fesyen dan kreasi desain oleh para desainer. “Diversifikasi itu menjadi langkah strategis mengingat saat ini perkembangan permintaan pasar terhadap bahan baku untuk kepentingan fesyen yang relatif spesifik semakin tinggi dan sayangnya sebagian besar dipenuhi dari impor,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Saleh Husin mengatakan hal itu saat mengunjungi PT Sinar Para Taruna dan Sipata Moda, (Sipatatex group), di Batujajar, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/6).
Termasuk industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), Sinar Para Taruna memproduksi kain rajut sedangkan Sipata Moda menghasilkan kain brokat.
Untuk itu apabila Sinar Para Taruna dan Sipata Moda dapat memproduksi bahan baku kain khususnya untuk kepentingan fesyen, maka didapat keuntungan yaitu penghematan devisa.
Menteri Saleh juga mengapresiasi dua perusahaan itu karena konsisten memproduksi barang sejenis untuk kepentingan pasar dalam negeri dan ekspor yang selama ini pasarnya telah terbentuk. “Sipatatex juga berkontribusi dalam menyerap produk dalam negeri karena menggunakan bahan baku produksi PT Indorama Synthetics Tbk dan PT Indonesia Toray Synthetics,” katanya.
Komentari tentang post ini