JAKARTA-Manajemen PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berhasil mencatat produksi mencapai 70.728 metrik ton (t) nikel dalam matte pada tahun 2023.
Angka ini naik 18% dari produksi tahun 2022.
Hal itu dikemukakan Febriany Eddy,CEO dan Presiden Direktur INCO.
Pada triwulan keempat tahun 2023 (4T23), produksi INCO sebesar 19.084 t, tertinggi sejak 4T21.
Volume penjualan pada tahun 2023 meningkat sebesar 17% dibandingkan dengan tahun 2022 dan naik 20% dibandingkan triwulan sebelumnya (4T23 vs 3T23).
“Meskipun harga realisasi rata-rata kami lebih rendah pada tahun 2023, namun INCO mampu mempertahankan biaya produksi di AS$10.089 per t pada tahun 2023, yang berkontribusi pada kenaikan laba kotor sebesar 11% pada tahun tersebut,” kata Febriany dalam keterangan resmi, dikutip Senin (12/2/2024).
Febriany mengemukakan, biaya produksi ini mengalami penurunan sebesar 12% menjadi AS$10.089 per t dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$11.444 per t.
“Penurunan ini disebabkan oleh lebih rendahnya biaya energi dan berbagai inisiatif peningkatan produktivitas yang telah kami lakukan,” katanya.
Pada 4T23 konsumsi HSFO meningkat sebesar 17% bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, mengimbangi penurunan konsumsi batubara sebesar 17% karena ada peralihan dari batubara ke HSFO sebagai sumber energi pada bulan November hingga Desember 2023 karena adanya aktivitas pemeliharaan di tempat penggilingan batubara (coal mill) INCO.
Kecuali batubara, harga rata-rata HSFO dan diesel pada 4T23 masing-masing meningkat sebesar 6% dan 5% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Sebagai informasi, INCO dan entitas anaknya (secara bersama-sama disebut sebagai Grup) mengumumkan pencapaian kinerja keuangan yang telah diaudit untuk tahun 2023.
Komentari tentang post ini