JAKARTA-Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap perencanaan masalah pensiun dinilai masih minim. Alasanya lebih karena keterbatasan informasi mengenai manfaat jangka panjang soal program pensiun. “Disisi lain, juga lantaran kurangnya sosialisasi dari pihak-pihak terkait,” kata Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, Nur Hasan Kurniawan, Selasa, (10/06/201).
Menurut Nur Hasan, hasil penelitian Manulife Investor Sentiment Index (MISI) mengungkap sebanyak 45% responden belum sama sekali merencanakan masa pensiun mereka. “Kabar baiknya, 55% lainnya sudah merencanakan masa pensiun,” ungkapnya sambil menyayangkan kenyataannya, cuma 3,5 juta masyarakat Indonesia yang memiliki program pensiun.
Nur Hasan mengakui hanya 3,5 juta dari total penduduk sekitar 250 juta di Indonesia yang memiliki program pensiun di perusahaan pengelola dana pensiun swasta, baik melalui Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) maupun Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). “Sekitar 1,5 juta adalah peserta DPPK dan sisanya 2 juta merupakan peserta DPLK,” ucapnya
Komentari tentang post ini