Dari keenam seksi, Menteri Basuki menyatakan seksi 1-3 ruas Cileunyi-Cimalaka (33 kilometer) ditargetkan dapat rampung pada akhir 2019. Seksi 1 dan 2 sepanjang 27,62 kilometer mulai dari Cileunyi hingga Sumedang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.
Untuk progres pembebasan lahan, pada Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong (10,57 kilometer) sudah mencapai 68,53 persen dan progres konstruksi 32,1 persen. Seksi 2 (17,05 kilometer) Fase I dari Rancakalong-Ciherang sudah selesai tahun 2017 dan Fase II Ciherang-Sumedang pembebasan lahannya mencapai 92,2 persen dan untuk konstruksi sudah 69,14 persen.
Sementara Seksi 3 hingga Seksi 6 yang menghubungkan Sumedang-Cimalaka-Legok-Ujung Jaya-Dawuan sepanjang 32,65 kilometer dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan nilai investasi Rp8,41 triliun.
“Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka 4,05 kilometer yang dikerjakan BUJT pembebasan lahannya sudah lebih dari 99 persen dan progres fisiknya sudah sekitar 74 persen, sehingga kami optimistis di akhir 2019 akan selesai. Selanjutnya tinggal pembangunan seksi 4-6,” ujar Basuki Hadimuljono.
Komentari tentang post ini