JAKARTA-Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri obat tradisional agar mampu menjadi industri andalan dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional baik dari sisi kapasitas produksi, omzet penjualan, variasi produk, perolehan devisa, maupun penyerapan tenaga kerja. Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat dalam sambutannya pada acara Peletakan Batu Pertama Perluasan Pabrik Bahan Baku Semarang Herbal Indoplant, PT. Sido Muncul di Semarang, Selasa (18/2).
Perluasan pabrik ini diharapkan memiliki peran penting dalam pengembangan industri obat tradisional yang memanfaatkan potensi herbal dalam negeri.
Industri obat tradisional atau herbal mencatatkan prestasi yang cukup menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut terlihat dari omzet yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, penjualan mencapai Rp. 14 Trilyun dan pada tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp. 15 Trilyun. Saat ini, terdapat 1.247 industri jamu yang terdiri dari 129 Industri Obat Tradisional (IOT) dan selebihnya termasuk golongan Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Hingga saat ini, industri obat tradisional mampu menyerap 15 juta tenaga kerja, 3 juta diantaranya terserap di industri jamu yang berfungsi sebagai obat, dan 12 juta lainnya terserap di industri jamu yang telah berkembang ke arah makanan, minuman, kosmetik, spa, dan aromaterapi.