JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) mengumumkan kinerja untuk triwulan kedua tahun 2014 (2T14) yang belum diaudit, dengan laba triwulanan sebesar AS$50,0 juta, tertinggi sejak 4T11. Laba sebesar AS$50,0 juta ini berarti 179% lebih tinggi dibandingkan laba di 1T14.
Meskipun produksi PT Vale di 2T14 sebesar 19.224 metrik ton (t) sedikit lebih rendah dibandingkan produksi di triwulan pertama tahun 2014 (1T14) yang tercatat sebesar 19.604 t, pendapatan untuk periode tersebut meningkat sebesar 26% setelah harga realisasi rata‐rata naik signifikan.
Produksi untuk enam bulan pertama tahun 2014 lebih tinggi 3% dibandingkan produksi periode yang sama tahun 2013.
Namun demikian, karena harga rata‐rata yang dicapai pada semester pertama 2014 masih 5% lebih rendah dari harga realisasi rata‐rata pada semester pertama 2013 maka pendapatan mengalami penurunan sebesar 5%.
Chief Financial Officer, Febriany Eddy mengatakan Perseroan senantiasa terus meningkatkan disiplin biaya dan produktivitas dalam operasinya sebagai hasil dari fokus pada strategi pengurangan biaya.
“Beban pokok pendapatan kami, tidak termasuk perubahan persediaan di 2T14 hanya naik 1% menjadi AS$178,6 juta dari AS$176,7 juta di 1T14,” jelas dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (24/7).
Menurutnya, kenaikan ini terutama disebabkan oleh kontrak dan jasa.
Bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, beban pokok pendapatan tercatat di semester pertama 2014 bahkan mengalami penurunan sebesar 14% dari beban pokok pendapatan yang dicatat di semester pertama 2013 terutama didorong oleh biaya bahan bakar, pelumas dan karyawan yang lebih rendah.
Minyak Bakar Bersulfur Tinggi (HSFO) PT Vale dan konsumsi bahan bakar diesel di 2T14 adalah:
PertamaHSFO: volume sebanyak 405.236 barel sementara harga rata‐rata sebesar AS$99,83 per barel dibandingkan dengan 432.937 barel dengan harga rata‐rata AS$99,77
Dan Kedua, Bahan bakar diesel: volume sebanyak 16.343 kiloliter dan harga rata‐rata sebesar AS$0,91 per liter dibandingkan dengan 15.510 kiloliter dengan harga rata‐rata AS$0.88 .
“Kesemua faktor ini semua mendorong perbaikan marjin di triwulan kedua 2014. Laba bruto dan usaha untuk 2T14 meningkat 146% dan 159% dibandingkan periode sebelumnya sedangkan untuk laba bruto dan usaha untuk semester pertama 2014 meningkat masing‐masing sebesar 36% dan 48%,” tuturnya.
Dia menjelaskan kas dan setara kas Perseroan pada 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masingmasing sebesar AS$293,4 juta dan AS$200,0 juta.
Komentari tentang post ini