Oleh: Emrus Sihombing
Pada hakekatnya perempuan itu hebat, luar biasa, kuat dan cerdas. Hebat, perempuan bisa dan mampu memimpin semua posisi sosial dengan baik.
Luar biasa, perempuan bisa melakukan peran seorang Ibu membimbing keluarganya dan menunaikan tugas profesionalnya di tengah masyarakat.
Kuat, perempuan mampu mengatasi masalah dan rintangan yang dihadapkan pada dirinya sebagai individu dan pemimpin.
Cerdas, perempuan terampil mengindentifikasi, menganalisis dan menemukan solusi permasalahan sosial sehari-hari.
Oleh karena itu, secara individu maupun kelompok, perempuan adalah aktor sosial yang memiliki kekuatan melakukan perubahan di tengah masyarakat, negara maupun dunia pada semua bidang kehidupan.
Dengan demikian, menurut hemat saya, tidak perlu perempuan hebat memperjuangkan kesetaraan dengan laki-laki.
Sebab, pada hakekatnya, perempuan itu hebat.
Perempuan mampu melakukan tugas, tangung jawab dan pekerjaan yang sangat luar biasa.
Semua profesi sosial digeluti oleh perempuan.
Dari segi struktur sosial, perempuan pemimpin bijak dan memakai hati nurani, mulai dari pimpinan tertinggi, Presiden maupun Ketua Parleman misalnya, hingga Ketua Rukun Tetangga.
Dari tingkatan kepemimpinan, Indonesia lebih hebat dari Amerika Serikat (AS).
Perempuan Indonesia, Megawati Soekarnoputri, sebagai satu teladan, menduduki posisi tertinggi di negeri ini sebagai Presiden kelima, menjabat 2001 – 2004.
Teladan lain, diberitakan dua srikandi kita, Rosalia Widya Astuti dan Putri Ramandani tim relawan PLN ikut mengambil peran mendirikan tower listrik sebagai pengganti yang tumbang akibat diterjang badai siklon tropis di NTT delapan bulan lalu.
Mereka berdua contoh perempuan kuat dengan kondisi cuaca yang belum bersahabat kala itu.
Puan Maharani, perempuan hebat menakodai legislatif kita di tengah intrik-intrik politik fraksi dan individu sebagai aktor politik yang punya maksud atau akrobat politik.
Sri Mulyani Indrawati, perempuan kuat dan hebat mempimpin Kementerian Keuangan bangsa ini di tengah lesunya perekonomian dunia dampak Covid-19.
Itu semua bukti yang tak terhitung karya luar biasa perempuan hebat negeri ini.
Oleh karena itu, ada kalangan berpendapat bahwa perempuan lemah, tidak mampu, pekerja domestik (rumah tangga) dan sebagainya, itu bukan hakekat diri dari seorang perempuan.
Komentari tentang post ini