Itu lebih sebagai bentukan/konstruksi interaksi sosial antar manusia di banyak kelompok-kelompok sosial, mulai dari keluarga hingga organisasi besar seperti di suatu negara, dari jaman baheula hingga sampai saat ini masih tampak kental sisa-sisanya bahwa perempuan dianggap bahkan ada yang memperlakukan sebagai subordinat dalam suatu tatanan sosial.
Ambil saja contoh mikro.
Dalam suatu keluarga acapkali ditemukan perbedaan perlakukan yang membuat perempuan di posisi yang belum sesuai dengan hakekat perempuan itu hebat.
Dengan kata lain, perempuan ditempatkan di posisi yang tidak inline dengan hakekat perempuan itu sendiri yaitu hebat.
Menariknya, posisi tersebut seolah “given” atau hal wajar menjadi sebuah kemapanan sosial.
Pikiran manusia sudah “dipenjarakan” sehingga kesadaran kritis terabaikan begitu saja.
Padahal, fakta menunjukkan dan sudah merupakan proposisi ilmiah bahwa di balik laki-laki sukses ada perempuan hebat.
Ada dua aktor utama yaitu Ibu yang melahirkan dan Istri sebagai pasangan sepadannya.
Ibu sebagai perempuan yang hebat berada di belakang merawat, membimbing, mendidik, menasehati dan yang paling utama mendoakan putranya untuk menggapai kesuksesan di semua aspek kehidupan, terutama bidang spiritual.
Peran yang tidak begitu berbeda dari Ibu yang melahirkan, Istri sebagai pasangan sepadan merupakan perempuan hebat di balik kesuksesan suaminya.
Salah satu paling menonjol dari multi peran teman sepadan, Istri mampu menjadi konsultan yang memberi nasehat bijak bagi suaminya.
Ketika suami menghadapi persoalan sekecil atau sebesar apapun, Istri tampil memberi nasehat persuasif, asertif dan solutif. Hal ini acapkali diperankan oleh Ibu Negara kepada suaminya ketika menjabat sebagai Kepala Negara.
Banyak buku atau film mengisahkan Ibu negara menjadi penasehat tulus dan handal bagi suaminya saat menjabat pimpinan negara.
Nah, berdasarkan narasi di atas, bukti bahwa hakekat perempuan itu hebat. Namun, lebih luar biasa lagi ketika perempuan tampil di depan, tidak hanya di belakang dari kesuksesan seorang laki-laki, memimpin negeri ini sebagai presiden 2024-2029.
Komentari tentang post ini