“Konektivitas yang semakin lancar akan mengurangi biaya angkut kendaraan logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Menteri Basuki.
Kehadiran duplikasi jembatan tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat karena akan mengurangi kemacetan akibat tingginya volume lalu lintas harian sekaligus akses angkutan logistik dari dan menuju Provinsi Riau dengan Sumatera Barat (Sumbar).
Masing-masing konstruksi duplikasi jembatan berada di samping jembatan eksisting untuk mengurangi beban lalu lintas jembatan lama yang tetap difungsikan dua lajur, sehingga total terdapat empat lajur dengan jembatan lama.
Pembangunan duplikasi jembatan dilaksanakan oleh kontraktor lokal PT Bangun Mitra Abadi dengan masing-masing memiliki panjang berbeda yakni Jembatan Sei Poro sepanjang 30 meter, Sei Bakan sepanjang 35.8 meter, dan Sei Belanti sepanjang 25 meter, sementara untuk lebar jembatan sama 7,6 meter.
Salah satu pengguna jalan, Agus Wahono, warga Kampar, mengatakan kehadiran jembatan duplikasi dapat mengurai kepadatan arus lalu lintas menuju kawasan pariwisata di Kabupaten Kampar yang kerap terjadi saat akhir pekan atau libur panjang.
Komentari tentang post ini