Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Deded. P. Sjamsudin dalam laporan penyelenggaraan seminar mengatakan, merupakan bagian dari kerja sama antara Puslitbang Jalan dan Jembatan dengan National Institute of Land and Infrastructure Management (NILIM) dan Public Works and Research Institute (PWRI) dari Jepang. Pengalaman Jepang dalam membangun terowongan dan kondisi topografi, densitas penduduk dan resiko gempa yang sama dengan Indonesia, dapat dijadikan rujukan dalam penyiapan kebijakan dan kebutuhan NSPK yang dibutuhkan.
Turut hadir menjadi pembicara dalam seminar tersebut, Direktur Jembatan Iwan Zarkasi, Nobuharu Isago dari Tokyo Metropolitan University, dan peneliti dari Institut Penelitian Bidang Pekerjaan Umum Jepang Atsushi Kusaka. Sebanyak lebih dari 150 orang peserta hadir dari perwakilan pemerintah, perguruan tinggi, asosiasi profesi, kontraktor, dan konsultan.(*)