“Ketika Covid terjadi, masyarakat membangun komunitas jaga kampong, jaga desa dll yang intinya dengan gotong royong, penderitaan karena Covid bisa dikurangi. Sementara di Amerika Serikat, Covid membongkar semua kepalsuan hidup.
Mimpi Amerika hancur karena sebagian besar masyarakatnya hidup dari kartu kredit,“ ulas Alumnus Lemhannas PPSA XXI itu.
Ditekankan sekali lagi, tinggal 22 tahun lagi yang tersisa dan jumlah tahun itu harus cukup untuk membangun karakter remaja sekarang ini agar dapat menjadikan remaja sekarang sebagai pemimpin negara dan bangsa yang sesuai dengan kebutuhan jaman khususnya tahun 2045.
Komentari tentang post ini